Selasa, Agustus 02, 2016

Semua Lagu Tentang Truk

Lagu nina-bobo ala mas arvin. Gak mau lagu ninabobo yang biasa, pinginnya yang tentang TRUK, agar mau tidur gak pakai nenen (disapih). ^_^ Akhirnya tadi malam, ayah bundanya harus berusaha ngarang lagu ... sebisanya. Wkwkwk.

Lagu #1

TRUK DEREK (menggunakan irama "Kupu-kupu yang lucu")

Truk derek oh truk derek, menarik mobil rusak.
memakai kait kuat, antarkan mobil yang rusak
ke bengkel yang terdekat, untuk diperbaiki.
truk derek oh truk derek, kau baik hati.
^_^

#NyuwunSewuNggih Ibu Sud

Lagu #2

TRUK DUMP (menggunakan irama "Helly")

Aku lihat truk dump yang besar, melintas di jalan.
Memuat pasir serta batu, badannya penuh debu.
truk dump ngeng-ngeng-ngeng oh truk dump ngeng-ngeng-ngeng
suka kerja keras.
truk dump ngeng-ngeng-ngeng oh truk dump ngeng-ngeng-ngeng
kau tak pernah malas.
^_^

#NyuwunSewuNggih Pak Nomo Koeswoyo

Lagu #3

TRUK PENGADUK (menggunakan irama "Paman datang")

Kamis, Juli 28, 2016

Buku Lirik dan Not Lagu Anak

Endraswara (2009: 66) mengatakan bahwa yang disebut lagu anak-anak ialah lagu yang bersifat riang dan mencerminkan etika luhur. Lagu anak merupakan lagu yang biasa dinyanyikan anak-anak. Sedangkan Murtono (2007: 45) menjelaskan bahwa syair lagu anak-anak berisi hal-hal sederhana yang biasanya dilakukan oleh anak-anak.

Pada tahun 1960-an, lagu anak-anak mulai bermunculan di negeri ini. Dan bisa dikatakan bahwa pada tahun 1980 sampai dengan tahun 2000 adalah masa kejayaan lagu anak-anak. Pada masa itu banyak bermunculan penyanyi-penyanyi cilik dan pencipta lagu anak-anak seperti A. T. Mahmud, Papa T Bob, Pak Kasur, Bu Kasur, Didi Kempot, Nomo Koeswoyo, dan lain-lain. Lagu anak-anak tersebut dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak, antara lain perkembangan fisik, motorik, kognitif, psikomotorik, bahasa, dan khususnya aspek-aspek sosial.

Menurut Masitoh, dkk dalam bukunya yang berjudul “Strategi Pembelajaran TK”, menjelaskan bahwa manfaat bernyanyi antara lain dapat menenangkan anak, mengatasi kecemasan ketika anak merasa tidak nyaman,sebagai alat untuk mengekspresikan perasaan, dan dapat membantu perkembangan daya ingat anak.

Sedangkan Fathur Rasyid dalam bukunya yang berjudul “Cerdaskan Anakmu dengan Musik” menjelaskan bahwa menyanyi banyak manfaatnya antara lain:

  1. Mendengar dan menikmati nyanyian
  2. Mengalami rasa senang ketika bernyanyi bersama
  3. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan suasana hati
  4. Belajar mengendalikan suara
  5. Mengeksplorasi rasa dalam diri
  6. Kemampuan memperagakan
  7. Kemampuan berkreativitas
  8. Memperkenalkan pemahaman sisi kemanusiaan
  9. Kepekaan rasa
  10. Konsentrasi yang terarah
  11. Menanamkan kreativitas
  12. Menambah perbendaharaan kata
  13. Dapat menyehatkan
  14. Bisa mengontrol perkembangan.

Dengan mempertimbangkan manfaat mendendangkan lagu anak-anak di atas, akhirnya saya memutuskan untuk mengumpulkan beberapa lirik lagu anak-anak dalam bentuk buku yang disertai not angka lagu. Saya berhasil mengumpulkan 26 lagu saja. Sebenarnya ide ini dimulai dari inisiatif istri saya yang ingin mengajarkan lagu anak-anak menggunakan alat musik pianika kepada anak kami. Silakan diunduh atau di-download gratis. Setelah diunduh, silakan diprint dan dijilid. Beres ^_^.

Download Buku Lirik dan Not Lagu Anak di sini.

Senin, Juli 25, 2016

Mengapa Anak Butuh Bermain dengan Ortu

Dalam artikel kali ini saya ingin menjelaskan, “Kenapa sih anak butuh bermain dengan ortu?”. Karena terus terang efeknya sangat baik bagi tumbuh kembang anak menurut para pakar dan pengalaman saya pribadi sebagai orangtua.

Peran Figur Orangtua
Ide menulis artikel ini diawali ketertarikan saya terhadap pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan yang menyampaikan bahwa kompetensi yang dituntut dari generasi abad 21 adalah kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Ayah dan bunda memiliki peran penting dalam menyiapkan generasi abad 21 agar memiliki kemampuan-kemampuan tersebut.

Peran ayah dan bunda dalam menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat penting. Anak tumbuh dan berkembang membutuhkan dua figur, yaitu figur ayah dan figur ibu. Ayah memberikan pengalaman mengenai logika, tantangan, keberanian dan pengambilan keputusan. Sedangkan ibu memberikan kelembutan, kasih sayang, insting, imajinasi, dan tanggungjawab (Isti’anah, 2010: 18). Interaksi antara ayah dan bunda dengan anak akan mampu menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Mengapa? ini karena kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi (Dewi, 2013: 1). Anak tanpa figur ayah dalam dirinya akan menjadi anak yang kurang percaya diri atau tidak pandai mengambil sikap. Anak tanpa figur bunda akan menjadi anak yang kurang bertanggungjawab dan miskin imajinasi. Oleh karena kritis dan kreatif membutuhkan setidaknya pengalaman imajinasi, logika yang baik, tanggungjawab, dan keberanian dalam mengambil keputusan, maka interaksi ayah dan bunda terhadap anak-anaknya sangat dibutuhkan agar terjadi transfer pengalaman-pengalaman tersebut dari orangtua kepada anak.

Komunikasi yang terjadi antara orangtua dan anak juga mempengaruhi kemampuan komunikasi anak. Menurut Wijanarko (2005: 39) bahwa untuk melatih anak untuk bisa berkomunikasi yang baik, peran orang tua sangatlah penting dalam memberi contoh, bagaimana suami dan istri menjadi teman bicara yang baik dan juga orang tua menjadi teman bicara yang baik bagi anak-anak. Orangtua dapat menciptakan kesempatan berkomunikasi yang baik dengan anak-anak sejak dini dengan memulainya melalui permainan. Media permainan bisa menjadi salah satu cara untuk mempermudah dalam memulai topik pembicaraan.

Manfaat Bermain dan Media Permainan
Bagi seorang guru sekalipun membutuhkan media pembelajaran untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini berlaku pula bagi orang tua dalam menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan komunikasi pada anak-anak perlu menggunakan media permainan untuk mempermudah transfer pengetahuan dan pengalaman orang tua ke anak.

Kita tentu tahu bahwa sejak usia balita, manusia sudah melakukan aktivitas belajar. Anda tentu sering mendengar bahwa balita belajar melalui bermain, tapi mengapa balita dapat belajar dengan bermain? Hal itu karena sejak lahir, balita aktif dalam membangun pemahaman dan pengetahuan mereka sendiri. Mereka melakukan ini dengan melakukan percobaan, pengamatan, dan berpartisipasi dengan anak-anak lain dan orang dewasa melalui permainan.

Ketika anak-anak bermain lego dan puzzle maka mereka belajar tentang berpikir dari hal yang umum menjadi bagian-bagian yang khusus dan beberapa bagian yang khusus menjadi hal yang umum. Metode berpikir logika ini dikenal dengan istilah berpikir deduksi dan induksi. Metode deduksi adalah kesimpulan berpikir yang ditarik dari umum ke khusus. Sedangkan metode induksi adalah kebalikan dari metode deduksi. Di sini, kesimpulan ditarik atau dibentuk dari premis minor ke premis mayor (dari khusus ke umum) (Asmadi, 2005: 89). Kemampuan dalam berpikir deduksi dan induksi sangat mempengaruhi kemampuan anak-anak dalam berpikir kritis dan memecahkan permasalahan secara kreatif.

Ketika anak-anak sedang menggambar atau mencoret-coret buku gambar atau papan maka mereka sedang mengembangkan salah satu kemampuan mereka dalam