Senin, April 16, 2018

Latihan soal kelas 4 kurikulum 2013 semester 2

Latihan soal kelas 4 kurikulum 2013 semester 2 ini disajikan dalam beberapa edisi. Untuk kesempatan ini omcan membuat edisi yang ke-2 dengan muatan IPA. Hanya terdiri dari 10 soal yang bersumber dari tema 6, 7, dan 8.

Pada Tema 6, muatan IPA berbicara tentang:
Daur hidup hewan

Pada Tema 7 dan 8, muatan IPA berbicara tentang:
Gaya

Berikut ini lembar soal Camilan Kelas 4 Edisi 2 yang harus dikerjakan, dan baca petunjuknya terlebih dulu ya.



Untuk mengetahui soal dan hasil rekap koreksi jawaban Camilan Kelas 4 Edisi 1 yang telah lalu, klik di sini:
Soal --> https://bit.ly/2GRgYyV
Hasil rekap koreksi jawaban --> https://bit.ly/2J0kkfJ

Senin, Desember 25, 2017

Modifikasi Perilaku Anak Usia Dini dengan Reinforcement

Eksperimen pertama, target berhasil dicapai mas arvin dalam waktu 17 hari.

Eksperimen kedua, berhasil dicapai mas arvin dalam waktu 19 hari.


Nah pada Kotak Prestasi Arvinza di eksperimen ke-3 dibuat peraturan baru hasil evaluasi dua eksperimen sebelumnya.

Aturannya sebagai berikut:
  1. Hadiah bersifat kejutan, tidak ditampakkan.
  2. Sanksi 1 sticker terkena "bom" (dilepas) setiap melanggar aturan tidur dan mandi.
  3. Sholat bersifat suka hati atau nego tanpa sanksi. Masih usia 3,5 tahun hanya pengenalan sholat.
  4. Tertib waktu tidur dan suci (tanpa ngompol) dapat 1 sticker.
  5. Tertib waktu mandi dapat 1 sticker.
  6. Kebiasaan merapikan mainan sudah terbentuk sehingga tidak dimasukkan dalam aturan kotak prestasi.

Di eksperimen yg ke-3 ini, alhamdulillaah mas arvin sdh bisa memahami konsekuensi/resiko/ganjaran/sanksi dari setiap perbuatan. Bisa menimbang untung dan rugi setiap perilaku. Proses dealing atas aturan yg akan diberlakukan direspon dgn wajah penuh semangat & kata "sip, okey 👍", respon yg mengejutkan bagi saya dari anak balita.

Proses pembuatan/revisi aturan di atas, setelah melakukan evaluasi dan diskusi bersama dgn bunda dan baca2 referensi artikel penelitian yg terkait "reinforcement thd perilaku" dan konsep pahala yg ada pada Alqur'an. Kotak prestasi diperkirakan terpenuhi secepat2nya 30 hari.

Bismillaah semoga bisa membentuk kepribadian yang kritis, evaluatif, disiplin, sabar, percaya diri, dan soleh. Aamiin.
#SekedarShareBarangkaliBerguna download sticker yang saya pakai: klik di sini

download kotak prestasi arvin: klik di sini

Rabu, Oktober 25, 2017

Using Culture at East Java

Using Culture at East Java, maksudnya kebudayaan suku USING atau OSING di Jawa Timur, tepatnya di Banyuwangi. Kata Banyuwangi, berarti air yang harum baunya (banyu = air; wangi = harum). Banyuwangi adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terletak di ujung paling timur Pulau Jawa dan merupakan kabupaten terbesar di Pulau Jawa. Untuk menuju ke Banyuwangi, jika berangkat dari Kabupaten Sidoarjo melalui jalan darat butuh sekitar tujuh sampai 11 jam untuk bisa sampai di Kabupaten Banyuwangi, dengan rute melalui Jalan Pantura atau Jalan Nasional III. Tetapi dapat juga ditempuh melalui jalan udara Surabaya – Banyuwangi, sekitar 50 menit.

Hari Jadi Kabupaten Banyuwangi didasarkan pada hari terjadinya Perang Puputan Bayu, yaitu perang habis-habisan atau perang sampai mati yang dilakukan warga Banyuwangi untuk menggempur pasukan VOC Belanda, yang terjadi pada tanggal 18 Desember 1771. Oleh karena itulah, pada bulan Desember 2016 lalu, Kabupaten Banyuwangi telah berusia 245 tahun.

Wilayah Banyuwangi sekarang ini merupakan bekas wilayah kerajaan Blambangan. Oleh karena itu penduduk asli Banyuwangi, yaitu Suku Osing, biasa disebut juga sebagai "wong Blambangan". Suku Osing merupakan penduduk mayoritas di beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi.

Suku Osing memiliki bahasa yang unik. Adanya diftong atau vokal rangkap [ai] untuk vokal [i], sehingga semua kata yang berakhiran "i" pada bahasa Osing selalu terucap "ai". Seperti misalnya "geni" terbaca "genai", "bengi" terbaca "bengai", "gedigi" (begini) terbaca "gedigai". Juga adanya diftong [au] untuk vokal [u], sehingga kata yang berakhiran "u" hampir selalu terbaca "au". Seperti "gedigu" (begitu) terbaca "gedigau", "asu" terbaca "asau", "awu" terbaca "awau". Hehehe.... unik ya. Keragaman bahasa daerah di Indonesia memang luar biasa.

Selain bahasanya yang unik, Suku Osing juga memiliki beberapa tradisi yang berbau mistis atau kepercayaan turun temurun. Beberapa di antaranya adalah Upacara Tumpang Sewu, Koloan Selametan, dan Mape Kasur.

Tumpeng Sewu merupakan tradisi makan besar yang rutin dilakukan pada bulan Dzulhijah. Tradisi ini semacam tradisi tolak balak. Artinya masyarakat Osing percaya bahwa dengan adanya pesta atau upacara ini, mereka akan dijauhkan dari malapetaka. Jika upacara tersebut tidak dilaksanakan, maka musibah akan mendatangi wilayah yang mereka tinggali.

Koloan Selametan adalah tradisi yang dilaksanakan sebelum anak Suku Osing melakukan